Jika dalam penggunaan bahasa juga terjadi diskriminasi maka itu akan berdampak buruk dalam kelangsungan interaksi sosial dan jelas bisa menjadi penyebab terjadinya konflik.Dalam beberapa artikel di jurnal bereputasi isu terkait rasisme bahasa telah menarik perhatian banyak ahli bahasa. Isu ini sebenarnya dapat menjadi salah satu faktor yang mencetuskan disintegrasi bangsa. Jika isu-isu tersebut dibiarkan bergulir secara liar tanpa ada kontrol yang jelas dari pemerintah. Jika permasalahan ini dibiarkan begitu saja tanpa ada kendali nyata dari pemerintah.
Di Indonesia, istilah dan praktik rasisme bahasa belum disadari secara kritis, sehingga perlu banyak upaya untuk mensosialisasikannya kepada masyarakat umum, khususnya di lembaga pendidikan. Faktanya, ideologi subordinasi bahasa merasuki pendidikan tinggi, baik secara eksplisit maupun implisit, serta mereproduksi dan mendorong kesenjangan sosiolinguistik dalam komunitas akademik, khususnya dalam pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa wajib dalam program pendidikan di Indonesia.