English English Indonesian Indonesian
oleh

Menyoal “Rasisme Bahasa” dalam Institusi Pendidikan

Topik ini kemudian dibawa dalam diskusi parallel yang membahas tentang adanya kebutuhan untuk membangun sebuah teori tentang bahasa dan ras atau yang dikenal sebagai rasiolinguitik.
Munculnya rasisme bahasa dalam dunia akademik diawali oleh beberapa penelitian mengenai kendala bahasa yang biasanya dialami oleh mahasiswa internasional atau imigran karena keterikatan mereka pada lingkungan akademik sebagai mahasiswa atau situasi sosial di negara yang bahasanya berbeda dengan bahasa ibunya.

Rasisme dan diskriminasi yang dihadapi oleh para siswa berasal dari stereotip dan persepsi negatif tentang negara asal mereka sebagai diskriminasi nasional daripada rasisme tradisional yang semata-mata berasal dari warna kulit mereka, hal tersebut dapat terjadi dalam bentuk rasisme dan diskriminasi yang tidak disengaja yang disebut sebagai mikroagresi rasial (Ibragimova & Tarasova, 2018). Pernyataan dan perilaku halus ini secara tidak sadar mengomunikasikan pesan negatif kepada mereka yang menggunakan Bahasa Inggris tidak sesuai dengan standar bahasa yang telah ditetapkan sehingga kurang dihargai.


Bentuk rasisme bahasa di Indonesia bisa terjadi dalam situasi yang beragam, dalam institusi pendidikan dimana Bahasa Inggris menjadi salah satu kurikulum wajib sangat mungkin terjadi rasisme bahasa. Seperti yang dikemukakan oleh (Azhar, 2022), ada 3 bentuk rasisme bahasa yang sering terjadi di Indonesia khususnya di institusi pendidikan terkait penggunaan Bahasa Inggris sebagai bahasa asing, yaitu secara individu, institusi, dan epistemologi. Secara individu bisa dalam bentuk pelecehan terhadap logat bahasa inggris (bahasa lain) yang tidak sesuai standar, secara institusi bisa saja berasal dari adanya aturan lembaga tertentu yang memberikan perlakuan yang berbeda pada mereka yang memiliki kompetensi bahasa yang berbeda, praktek rasisme juga sering ditemui dalam perspektif epistimologi, yang lebih mengarah kepada sikap inferior.

News Feed