Penulis mencatat, ada beberapa keuntungan dan manfaat sistem RPL. Pertama, seseorang dengan pengalaman kerja atau pendidikan non-formal sekarang, memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengakuan resmi atas pencapaian mereka. Sehingga dapat mengakses program-program pendidikan tinggi lebih mudah. Ini berarti Perguruan Tinggi dapat menjangkau lebih banyak mahasiswa potensial yang sebelumnya mungkin tidak mampu atau tidak memiliki waktu untuk mengejar gelar akademik.
Kedua, mengakomodasi kebutuhan karier yang berubah, pasar kerja juga mengalami perubahan yang cepat. Beberapa profesi yang ada saat ini, mungkin tidak ada lagi dalam beberapa tahun ke depan, tergantikan oleh profesi baru yang lebih mengarah pada spesialisasi atau oleh peran dan kehadiran artificial intellegence (AI).
RPL memungkinkan individu untuk terus mengembangkan keterampilan yang relevan dengan cepat dan mendapatkan pengakuan resmi atas upaya tersebut. Perguruan Tinggi dapat merespons dengan menawarkan program-program pendidikan yang lebih fleksibel dan sesuai dengan transformasi kebutuhan pasar kerja. Ketiga, pengakuan terhadap diversitas pembelajaran RPL menghargai beragam jalur pembelajaran. Sistem ini mengakui bahwa pengetahuan dan keterampilan dapat diperoleh melalui berbagai cara, bukan hanya melalui pendidikan formal di Perguruan Tinggi. Dengan demikian, RPL mendorong inklusivitas dan pengakuan terhadap beragam latar belakang dan pengalaman pembelajaran.
Keempat, calon mahasiswa memegang kendali atas pendidikan mereka dengan memilih program-program yang sesuai dengan tujuan karier yang direncanakan, juga sesuai dengan potensi yang dimiliki. Kelima, kolaborasi dengan beragam stakeholder. RPL memungkinkan Perguruan Tinggi untuk lebih mendekatkan diri dengan dunia kerja. Pengakuan keterampilan dan kompetensi yang diperoleh di tempat kerja, Perguruan Tinggi dapat berkolaborasi dengan perusahaan untuk mengembangkan program-program pendidikan yang relevan dan sesuai kebutuhan industri.