“Organisasi ini harus juga didorong sebagai corong pemerintah agar energi yang disubsidi bisa betul-betul tepat sasaran dan tepat guna. Masyarakat kita harus terus diedukasi agar tak selalu bergantung pada subsidi,” paparnya.
Abdul Salam mengaku, untuk wilayah Sulsel, terdapat lebih dari 600 Pertashop yang tersebar di 24 kabupaten/ kota. Saat ini, pelaku usaha Pertashop Sulsel yang sudah bergabung di Hitamputi sudah mencapai 400 Pertashop.
“Sudah 60 persen pelaku usaha Pertashop yang ikut bergabung ke kita. Ke depannya, jaringan ini akan terus kita perluas agar par pelaku usaha ini bisa makin berkembang,” sebutnya.
Sementara itu dalam sesi Seminar dan Lokakarya, Direktur Pemasaran Pertamina Patraniaga, Mars Ega, mengungkapkan, pihaknya masih terus menggodok teknis penjualan BBM jenis Pertalite yang wacananya juga akan dijual di Pertashop.
“Kalau soal itu, kita masih menggodok. Karena Pertalite inikan subsidi dan ketat regulasinya. Kita berharap dalam waktu dekatlah akan kita sampaikan. Jelasnya, kita berharap Pertashop ini bisa kembali bangkit,” ungkapnya.
Mars juga menyebut, jika ke depannya bisnis Pertashop ini diharapkan juga bisa dikolaborasikan dengan bisnis lain, layaknya dengan SPBU yang memiliki tenant-tenant serta promo pembelian yang menarik.
Selain Direktur Pemasaran Pertamina Patraniaga, dalam kegiatan itu, turut hadir pula Perwakilan Kantor Staf Presiden, Hageng Nugroho, dan Deputi Bidang Usah Kemenkop UMKM, Yulius, sebagai pembicara. (ams)