MALILI, FAJAR — Penamaan bandar udara (Bandara) Sorowako disoal. Masyarakat Kecewa. Nama Andalan Datuk Patimang minta diganti. Anggota DPRD Sulsel, Andi Hatta Marakarma mengatakan, pemberian nama Bandara Sorowako harus punya rekam jejak di Kabupaten Luwu Timur. Secara historis, Kabupaten Luwu Timur juga memiliki banyak tokoh daerah.
Sehingga penamaan Bandara Sorowako sambungnya harus memiliki historis. “Ini kurang elok. Kenapa nama bandara bukan diambil dari nama Tokoh Luwu Timur. Kami masyarakat Luwu Timur sangat kecewa,” kata Bupati Luwu Timur Dua Periode ini kepada FAJAR, Selasa, (29/09/23).
Andi Hatta mengaku akan mendudukkan masalah penamaan bandara Sorowako dengan Kementerian Perhubungan untuk tidak menggunakan nama Andalan Datuk Patimang. Sebab, nama yang diusulkan Pemprov Sulsel tidak tepat.
“Sekali lagi, kami masyarakat Luwu Timur sangat kecewa. Karena kami tahu betul bagaimana sejarah daerah yang dijuluki Bumi Batara Guru,” ungkapnya tegas.
Tokoh Masyarakat Sorowako, Jihadin Peruge juga dengan tegas menolak penamaan bandara Sorowako menjadi Andalan Datuk Pattimang. Sebab, nama Datuk Pattimang lebih dekat dengan sejarah Luwu Utara.
“Luwu Timur juga banyak memiliki nilai historis kearifan lokal. Seharusnya penamaan bandara Sorowako menyentuh kearifan lokal Luwu Timur. Jadi kami dengan tegas menolak,” kata mantan Kepala Desa Sorowako ini.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Luwu Timur, AR Salim mengatakan, Pemda Lutim tidak pernah merekomendasikan nama Andalan Datuk Pattimang. Nama yang direkomendasikan yakni Bandara Matano dan Bandara Bumi Batara Guru.