Selain pengadaan septik tank, pihaknya juga mencatat masih ada sebanyak 2009 titik sambungan rumah yang belum memiliki septik tank ber-Standar Nasional Indonesia (SNI).
DPU kata dia tengah berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan untuk menekan angka ODS ini. Dinkes secara masif juga menggelar sosialisasi terkait pentingnya sanitasi, yang kemudian dikolaborasikan dengan pengadaan fisik dari DPU untuk menunjang hal ini.
Lewat kolaborasi ini, Hamka mengatakan, Pemkot Makassar telah menargetkan akan terbebas dari ODS alias BABS pada tahun 2024 mendatang.
“Jadi kami pastikan di tahun 2024 itu zero ODS, itu menjawab pemberitaan. Jadi tidak masalah kalau Unicef sampaikan data, karena ini juga merupakan program nasional,” sambung Hamka.
Sementara itu, Program Officer Water Sanitation and Hygene (Wash) Unicef, Wildan Setiabudi menyampaikan, dari 24 kabupaten kota di Sulsel, satu daerah yaitu Makassar memiliki jumlah BABS yang cukup tinggi.
“Itu terdapat di tujuh kelurahan, mereka belum punya akses sanitasi yang layak sekalipun. Yang belum punya ini adalah masyarakat miskin,” kata Wildan.
Dia mengatakan upaya ini perlu didukung oleh semua pihak. Termasuk kerja keras dari pemerintah sendiri. Apalagi dalam rencana pembangunan jangka menengah Indonesia, Presiden RI Joko Widodo telah menargetkan Indonesia mencapai zero BABS di tahun 2024 mendatang.
Dia mengatakan, mesi masalah sanitasi ini sudah selesai, masih ada persoalan lain yang juga masti diperhatikan, termasuk kelayakan sanitasi yang disediakan itu. Sebab harus berstandar dengan akses sanitasi yang aman.