English English Indonesian Indonesian
oleh

Pilot Perempuan di Pesawat TNI AU: Menjalankan Misi Pengintaian

“Semakin kecil ukuran pesawat akan semakin gampang terkena pengaruh angin. Akan tetapi itu yang membuat adrenalin saya semakin tercapu,” ujar Diara anak dari pasangan Rahyatmo Dwi Nugroho dan Widya Astuti ini.

Diara telah beberapa kali menjalankan tugas pengintaian dengan pesawat intainya Boeing 737-200 yang dilakoninya sejak tahun 2020. Salah satu misi pentingnya adalah saat ia terlibat dalam pengintaian kapal milik Amerika Serikat di Natuna. Kapal angkut asing tersebut terdeteksi dalam radar dan memasuki wilayah perairan Indonesia.

Selain itu, Diara juga terlibat dalam pemetaan kawasan Poso pada tahun 2020. Tugasnya bersama dengan rekan pilot dan kru adalah terbang sebelum fajar, tepat pukul 04.00 WITA. Semua pencahayaan di dalam pesawat dimatikan agar tidak terdeteksi oleh pihak lain.

Dalam misi tersebut, Diara menggunakan kamera inframerah untuk mengintai aktivitas manusia atau adanya api unggun yang dilakukan oleh kelompok radikal di wilayah tersebut. Semua informasi yang terkumpul harus didapatkan sebelum matahari terbit agar tidak diketahui oleh pihak lain. “Hasil pengintaian dari kamera infrared ini bisa langsung dipantau oleh pimpinan. Sehingga hasilnya bisa cepat dianalisis,” ungkapnya.

Selain meniti karier yang gemilang sebagai pilot pesawat intai, hidup Diara semakin lengkap saat ia bertemu dengan tambatan hatinya, Lettu Pnb Andy Hafiz. Andy juga seorang pilot TNI AU yang mengemban tugas sebagai pilot pesawat tempur Sukhoi SU 27/30 di Skadron 11. Keduanya dikaruniai seorang anak bernama Muhammad Rayhan Davendra dan keduanya menikmati perjalanan hidup dan tugas di Lanud Sultan Hasanuddin. “Saya ikut dengan suami sehingga ikut pindah tugas di Lanud Sultan Hasanuddin,” bebernya.

News Feed