Oleh: Marsuki
(Guru Besar FEB Unhas dan Komisaris Independen BSSB)
Peran dan kinerja kebijakan fiscal di suatu wilayah dalam suatu kurun waktu dapat menjadi petunjuk penting tentang arah perkembangan perekonomian kedepan. Seperti tampak pada arah tren perkembangan beberapa indicator perekonomian makro di Sulsel di antaranya.
Secara nasional, peran ekonomi Sulsel dalam perekonomian Indonesia menempati posisi ke 9 atau dengan porsi 3,05 persen pada triwulan I 2023, dengan pertumbuhan ekonomi 5,29 persen atau pada posisi 8 secara nasional. Namun di Pulau Sulawesi, sulsel menempati urutan ketiga setelah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
Tetapi tren Inflasi perlu diwaspadai karena telah mencapai 5,86 pada bulan Maret. Walaupun sempat turun menjadi 4,81 pada bulan April, tapi masih diatas tingkat inflasi nasional sebesar 4,33. Inflasi meningkat terutama akibat komoditas bensin, beras dan sektor angkutan udara akibat telah meningkatnya mobilitas masyarakat.
Dari sisi hubungan ekonomi internasional, Neraca perdagangan Sulsel pada April 2023 dalam kondisi surplus mencapai US$68,37 juta, dengan kinerja ekspor mencapai US$815,85 juta (8,28%) sedangkan kinerja impor mencapai US$397,52 juta (23,69%). Komoditas yang menjadi penyumbang terbesar ekspor masih komoditas Nikel, Hasil Laut, Iron & Steel, Semen dan Pakan Ternak.
Negara tujuan ekspor utama, Jepang, Cina, Malaysia, USA, dan Australia. Dari sisi Impor, komoditas penyumbang terbesar, diantaranya BBM, Gandum, Bahan Pakan Ternak, dan Gula. dimana negara asal impor utama diantaranya, Cina, Singapura, Thailand, dan Australia.
