Kata dia pembangunan RS tersebut masih membutuhkan anggaran sebesar Rp70 milliar untuk bisa rampung, dia menilai anggaran dan pengerjaan yang diajukan setengah-setengah menunjukkan sikap pemkot yang tak serius.
“Jadi sebenarnya bisa dibilang ini tidak serius, jika hanya dianggarkan sebesar Rp10 milliar saja. Harapan kita adalah tahun depan, dianggarkan pokok itu bisa dianggarkan secara keseluruhan,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Bidang Layanan Kesehatan dr. Andri Arwan Zainuddin mengatakan, lelang pengerjaan untuk RS ini tengah diproses pihaknya. Adanya keterlambatan karena pihaknya intens berkoordinasi dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). “Jadi kami tunggu dulu hasil diskusinya (dengan LKPP),” imbuh Andri, belum lama ini. (an/*)