MAKASSAR, FAJAR-Gerakan kebudayaan terus digemakan budayawan di Sulsel. Kongres Kebudayaan Sulsel pun akan digelar 24 -25 Juni mendatang di Gedung Mulo. Pada kongres itu diangkat tema “Pemajuan Kebudayaan Menuju Indonesia Emas 2045”.
Sekretaris Steering Committee Idwar Anwar mengungkapkan, Kongres kebudayaan sudah digagas dan dilaksanakan secara nasional, tetapi di Sulsel baru kali ini dalam rangka melahirkan pemikiran khususnya bagaimana sebenarnya kebudayaan di Sulsel.
Rangkaian acara Kongres Kebudayaan sudah digelar di daerah-daerah dalam bentuk dialog dan seminar kebudayaan. Puncaknya pada Kongres kebudayaan nanti mengundang pemerintah terkait, budayawan, pemerhati budaya, seniman, akademisi, komunitas budaya maupun perorangan.
Pemerhati Budaya, Yudistira Sukatanya mengatakan, kongres ini akan digelar seharian penuh. Melalui Kongres Kebudayaan ini akan menjadi semacam gerakan kebudayaan di Sulsel karena masalah yang dihadapi belum punya Peraturan Daerah (Perda) Pemajuan Kebudayaan, ini penting dalam kebudayaan daerah.
Menurutnya sudah ada Peraturan UU No.5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan di pusat, akan tetapi Perda yang kuat di tingkat Sulsel belum dapat menjadi payung hukum. Kalaupun dibuat Perda pasti dibuat sekadar menggugurkan kewajiban, tapi apakah menuruti kebutuhan Pemajuan Kebudayaan belum diketahui.
Oleh karena itu, kebijakan nasional di seluruh tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota berkaitan pula dengan dana abadi kebudayaan. Sehingga, dana abadi kebudayaan bisa dimanfaatkan yang membutuhkan payung hukum berupa perda.