PSGA juga melakukan pelatihan peningkatan kapasitas kepada 30 guru, pembina,dan pengasuh dari dua pesantren piloting. Guru dan pembina yang telah terlatih ini kemudian melakukan peningkatan kapasitas untuk kurang lebih 90 santri dan santriwati di pesantren masing masing. Pelatihan ini juga telah melahirkan Forum Santri yang harapannya akan menjadi ruang aman bagi setiap santri untuk belajar dan bertumbuh bersama di Pesantren.
Setelah hampir satu tahun berjalan, dan tahap intervensi telah selesai dilakukan untuk dua pesantren piloting, PSGA bersama UNICEF akan Launching program Pesantren Ramah Anak, Senin, 5 Juni 2023 di Hotel Four Point Makassar. Setelah launching, program ini akan dijalankan untuk 23 pesantren replikasi dari 5 kabupaten Kota yaitu Makassar, Maros, Gowa, Bone, dan Wajo.
Dalam acara ini PSGA menginisiasi penandatanganan MoU bersama 5 Dinas terkait dari 5 kota/kabupaten. Kementrian Agama, Dinas Sosial, Bappeda, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan Dinas Kesehatan. Di bawah tupoksi masing-masing, dengan penandatanganan MoU, PSGA berharap dinas terkait terlibat dalam proses penyelenggaraan pendidikan di Pesantren yang berorientasi pada kepentingan terbaik santri.
Selain itu, penandatanganan MoU juga dilakukan oleh PSGA bersama 25 pesantren replikasi dari Makassar, Maros, Gowa, Bone dan Wajo, sebagai sebuah bentuk komitmen bahwa pesantren siap untuk terus belajar dan membuka diri demi kemaslahatan anak dan masa depan bangsa.
Program Officer Pesantren Ramah Anak PSGA UIN, Harnita Rahman mengatakan, launching ini akan mengundang kurang lebih 100 peserta dari berbagai elemen. Dari UNICEF, Kemenag RI, Kemenag Wilayah Sulawesi Selatan, kemenag kabupaten/kota, Dinas Sosial, Bappeda, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan Dinas Kesehatan dari 5 kabupaten.kota. Acara ini juga dihadiri jajaran civitas akademika UIN Alauddin Makassar dan perwakilan 25 pesantren dari 5 Kota/Kabupaten. Acara ini rencananya akan dibuka oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman.