FAJAR, MAKASSAR-Career Development Center (CDC), Direktorat Kemahasiswaan dan Penyiapan Karier Universitas Hasanuddin menyelenggarakan Kelas Karier Intensif Adobe Illustrator, Selasa (30/5) di Ruang LPMPP B, Kampus Tamalanrea.
Mengusung tema “Menjadi Desainer Grafis Muda dengan Adobe Illustrator”, kelas karier ini menghadirkan mentor Rayyan Eka Putra yang merupakan Graphic Designer di startup manajemen keuangan Finku.
Menariknya, di kelas karier CDC Unhas kali ini mendatangkan mentor yang masih berstatus mahasiswa. Hal ini dimaksudkan untuk memberi inspirasi ke peserta bahwa ada peluang besar untuk berkarir profesional bila memiliki keahlian khusus, meski belum bergelar sarjana.
Kelas karier ini diikuti 30 mahasiswa dari berbagai fakultas di Unhas. Mereka adalah mahasiswa yang memiliki minat dan ketertarikan dalam dunia desainer grafis.
Kasubdit Penyiapan Karier Unhas, Sahriyanti Saad, S.Hut, M.Si., PhD menyampaikan bahwa Kelas Karier merupakan salah satu program rutin CDC Unhas dengan tujuan membekali mahasiswa/alumni dengan skill tertentu yang relevan dengan profesi kekinian.
“Saat ini minat mahasiswa juga sudah banyak ke industri kreatif dan kami dari CDC berusaha membekali skill tambahan kepada mahasiswa di luar keilmuan yang diperoleh di bangku kuliah,” tambahnya.
Lebih jauh, Sahriyanti Saad menjelaskan bahwa Kelas Karir tentang Adobe Illustrator ini adalah kelas yang ketiga di tahun 2023. Sebelumnya kita menyelenggarakan kelas tentang Digital Marketing dan Fotografi.
“Adobe Illustrator ini kami buat dengan konsep Kelas Karir Intensif. Jadi bukan hanya satu kali pertemuan, tetapi dibuat dalam beberapa kali guna memaksimalkan transfer pengetahuan dan skill kepada mahasiswa,” ujarnya.
Sementara itu, dalam pemaparannya, Rayyan Eka Putra banyak berbagai pengalamannya selama menjadi desainer grafis di Finku. Ia juga menjelaskan tentang profesi desainer grafis hingga hal-hal teknis dalam mendesain menggunakan Adobe Illustrator.
“Tugas kita sebagai desainer menjadikan informasi itu bisa dipahami setiap orang, bukan sekadar cantik,” jelas Rayyan memulai materinya.
Tak hanya persoalan teknis, Rayyan juga mengajak mahasiswa yang notabenenya sudah punya kemampuan dasar dalam desainer grafis, untuk membangun personal branding di media sosial.
“Implementasikan skill kamu dalam keseharian. Dengan begitu, orang akan kenal dengan gaya desainmu. Jadi sebelum bekerja di startup atau jadi freelancer, bangun koneksi dari personal branding,” tegasnya.
Kelas karir ini berlangsung seru dan interaktif. Seluruh peserta langsung membuat project desain yang dipandu oleh pemateri. Di akhir sesi, pemateri mereviu hasil desain peserta dan memberikan masukan-masukan. (*)