KAMPUS adalah tempatku menuntut ilmu. Setiap hari, aku selalu ke kampus menggunakan kendaraan bermotor.
Motor itu sudah aku anggap sebagai sahabat yang mengantar pergi dan pulang dari kampus. Sebelum berangkat ke kampus, ibu selalu menasehati untuk selalu berdoa selama dalam berkendara. Juga berhati-hati.
Kala saya masuk pagi, yang saya rasakan jalan pagi-pagi itu udaranya masih sejuk, dingin, dan banyak orang yang ingin beraktivitas. Kebanyakan hendak bekerja.
Apalagi, yang saya lewati itu adalah jalan raya. Masyarakat banyak yang beraktivitas olahraga pagi-pagi dan banyak pekerja yang tugas membersihkan jalanan.
Pelajaran yang dapat aku ambil, mereka tidak pantang menyerah. Walaupun masih sangat pagi, mereka tetap selalu bekerja.
Setelah jalan raya, saya melewati berbagai pasar di sekeliling. Jalan pagi-pagi itu macet karena banyak kendaraan umum yang lewat. Banyak pula masyarakat yang ingin berbelanja ke pasar.
Sedihnya, ketika saya melihat pengamen yang masih kecil seharusnya sekolah, ternyata harus mengamen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Semoga ada jalan keluarnya, untuk anak-anak yang ingin melanjutkan sekolah.
Aku terus mengendarai motor dengan kecepatan yang sedang, karena masih pagi tidak harus terburu-buru. Yang menyebelkan, asap kendaraan yang langsung mengarah ke wajah. Kerap, setelah tiba di kampus, bajuku bau oleh asap kendaraan.
Kemacetan yang sering saya rasakan untuk menuju ke kampus, tidak menjadikan saya orang yang berputus asa. Banyak pelajaran yang aku dapat selama perjalanan menuju ke kampus dan banyak orang yang di sekeliling kita orang yang baik.
