English English Indonesian Indonesian
oleh

Air Sungai Mirip OIi Bekas, Dewan Minta Segel Pabrik Pembuang Limbah

FAJAR, MAKASSAR — Kondisi lingkungan di Bontoa Selatan, Kelurahan Parangloe, sebenarnya tertata rapi. Hanya saja, semuanya terganggu dengan aroma busuk dari sungai.

Sudah lama kondisi tersebut berlangsung. Paling tidak dalam 10 tahun terakhir. Itu periode paling parah dibanding kondisi sebelumnya. Sebab kondisi sungai di sana sudah rusak. Airnya berubah menjadi hitam pekat, lebih mirip oli bekas. Di bagian tepi sungai, banyak lumpur yang menyembul, bahkan cenderung terlihat seperti busa yang mengental.

Itu terjadi setelah sejumlah pabrik ada di sana. Sebab, semua limbah pabrik dibuang ke sungai tersebut. Sekitar 1.000 kepala keluarga terkena dampaknya di sana.

Ketua RT 01/RW02 Durahman mengatakan kondisi semakin parah dalam tiga bulan terakhir. Terlebih lagi pada musim kemarau, aroma busuknya kian menyeruak. Sebab kondisi air surut dan pendangkalan sudah terjadi.

“Itu sudah lama, sejak perusahaan ada di situ. Masyarakat di sini juga tidak berani kalau mau protes, karena ini pabrik besar, pasti orang kuat. Padahal sangat merusak,” ujarnya kepada FAJAR, Senin, 15 Mei.

Lebih lanjut pria yang akrab disapa Haji Dora itu mengaku, sejauh ini tidak ada tindakan yang dilakukan, baik dari pemerintah maupun perusahaan untuk memperbaiki. Semua dibiarkan begitu saja. Padahal, sudah banyak masyarakat yang terkena dampak. Bahkan sudah fatal, karena menimbulkan berbagai penyakit. Mulai dari sakit kepala sampai demam tinggi.

“Ini sudah parah sekali. Seharusnya pemerintah dan perusahaan itu kerja sama, keruk itu sungai, terus perbaiki supaya aluran airnya lancar,” kata dia.

News Feed