FAJAR, MAKASSAR-Mi Instan adalah salah satu makanan yang paling digemari. Selain mudah disajikan, harganya juga ramah di kantong.
Namun, tak sedikit orang yang mengonsumsinya berbarengan dengan nasi. Padahal, kebiasaan itu tidak baik. Karena karena mi instan dan nasi merupakan sama-sama tinggi karbohidrat.
Selain kekurangan nutrisi, juga bisa memicu obesitas. Dosen Ilmu Gizi Universitas Hasanuddin, Dr Nurzakiah SKM MKes menuturkan, idealnya tubuh memerlukan banyak nutrisi lain seperti protein, lemak, dan mineral, tidak hanya karbohidrat saja.
Bila makan seperti itu, maka makanan menjadi tidak seimbang, kekurangan gizi dan membuat tubuh tidak sehat.
Dampak buruk lain mengkonsumsi mi instan dengan nasi secara bersamaan adalah meningkatkan tekanan darah, membuat perut buncit, obesitas, memicu kerusakan hati dan sebagainya.
Kelebihan karbohidrat dari mi Instan dan nasi membuat tidak ingin makan lagi karena merasa kenyang sehingga nutrisi lain menjadi tidak terpenuhi.
Selain itu, lanjutnya, bila seseorang kelebihan karbohidrat maka akan ada risiko obesitas. Karena kelebihan karbohidrat dalam jumlah banyak yang masuk ke tubuh akan dipecah menjadi lemak. Sebagaimana diketahui lemak adalah pemicu obesitas.
Ia lantas menyarankan agar gizi tubuh terpenuhi dari makanan yang masuk. Terlebih sekarang penyakit tidak menular semakin besar karena gaya hidup yang tidak sehat. “Angka penyakit tidak menular semakin meningkat karena gaya hidup seperti itu,” bebernya.
Terpisah, Spesialis Gizi RS Ibnu Sina, dr Asrini Safitri SpGK MKes (K) mengungkapmakanan tinggi karbohidrat seperti mi instan tidak terlalu disarankan. Mi instan ini yang dapat memicu terjadinya risiko komplikasi penyakit tidak menular, sebutlah misalnya stroke.