Sedangkan Sandiaga untuk menjadi cawapresnya Prabowo akan sulit. Elit Gerindra sulit menerima kehadiran Sandiaga kembali. “Sandiaga yang menghadiri IPO perusahaan minuman keras Cap Tikus berpotensi untuk dijadikan kampanye negatif baik dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan ataupun dari external. Kampanye negatif ini bertujuan agar PKS tak mengusung Sandiaga di pilpres 2024. Sebab ide miras tak sesuai dengan PKS.
Namun kehadiran Sandiaga di IPO minuman keras Cap Tikus bisa ditafsirkan sebagai dukungannya terhadap UMKM dan industri kreatif di Indonesia,” ungkap Cecep. Sedangkan PAN sudah secara terang-terangan mengusung Erick Thohir sebagai cawapresnya. Jika proposal PAN diterima oleh PDI Perjuangan, maka peluang Erick untuk maju sebagai cawapres Ganjar dinilai Cecep akan jauh lebih besar dibandingkan kandidat lainnya. Apa lagi ada kecenderungan PDI Perjuangan akan memilih cawapres dari kelompok Islam.
Karena parpol peserta pemilu nantinya tak bisa berdiri sendiri, menurut Cecep nantinya penentuan cawapres akan ditentukan oleh koalisi parpol. Dengan mempertimbangkan kelompok lain seperti dari kelompok muslim. “Dekat dengan Banser dan memiliki sumberdaya ekonomi yang sangat kuat untuk pilpres, ada kemungkinan PDI Perjuangan akan memilih Erick Thohir.
Memang keberadaan cawapres sangat penting yang merepresentasikan kelompok Islam. Sehingga diperlukan sosok cawapres yang bisa mendongkrak capres. Karena power sharing, nantinya pemilihan cawapres akan mempertimbangkan koalisi parpol dan sosok yang mampu mendongkrak suara di pilpres. Erick ada representasi dari PAN dan Banser,” tutup Cecep. (rul)