Baru-baru ini ramai diperbincangkan mengenai jalanan rusak yang ada di Kota Bandar Lampung. Banyaknya keluhan dari masyarakat menuai berbagai komentar negatif kepada pemerintah karena kondisi jalanan yang dibiarkan rusak dan makin parah seiring berjalannya waktu.
Salah satu TikToker Bima Yudho menyindir pemerintah melalui video yang diunggah di media sosial. Video yang diunggah tersebut kemudian menjadi viral dan tersampaikan hingga Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. Tak tanggung-tanggung, ia memberi sanksi kepada kedua orang tua Bima karena tak terima dikomentari. Hal tersebut sangat disayangkan karena pemerintah seakan-akan antikritik.
Perbaikan jalanan kini dilakukan setelah perbincangan hangat itu sampai ke telinga Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Gubernur Lampung kelabakan memperbaiki jalanan yang hendak dilalui oleh orang nomor satu di Indonesia ini, namun Jokowi melalui jalur lain yang tidak sempat diperbaiki oleh pemerintah Lampung. Jokowi menyindir dengan kalimat “Jalanannya bagus, hingga saya tertidur.”
Hendaknya pemerintah lebih memperhatikan infrastruktur di daerahnya masing-masing dan mendengarkan suara masyarakatnya. Tak perlu kunjungan dari presiden agar suatu daerah mendapatkan perbaikan. Pun tak melulu harus diviralkan dahulu sebelum mengambil keputusan.
Pemerintah kerap kali tak menghiraukan sekitarnya. Perlu kesadaran dari dalam diri untuk lebih peduli dengan masyarakat, sarana dan prasarana, tanpa menggugat masyarakat yang membuka suara. (*)