FAJAR, MAKASSAR-PSM Makassar dan Bali United diharapkan mampu mengangkat pamor kompetisi sepak bola Indonesia di kancah internasional. Hal ini terjadi setelah keduanya dipastikan akan berlaga di level kompetisi Asia.
Munafri Arifuddin, Komisaris Utama PSM Makassar, menyatakan bahwa PSM dan Bali United merupakan dua tim terbaik Indonesia saat ini. Oleh karena itu, keduanya harus menjadi contoh bagi klub lain untuk berjuang memperebutkan posisi sama pada masa mendatang dan menjadi tim pembuka jalan kembalinya kejayaan Liga Indonesia.
Menurut Appi, keduanya harus berjuang dan melangkah sejauh mungkin, baik di Liga Champions Asia maupun AFC Cup. Dia berharap klub-klub tersebut dapat mengangkat pamor sepak bola Indonesia, khususnya Liga kita.
Khusus bagi PSM, Appi menilai perlu melanjutkan budaya mereka, yaitu tidak mudah gugur di fase play off. Hal itu harus dipertahankan juga musim ini dan klub tersebut perlu juga melampaui rekornya sendiri di ajang kompetisi Asia.
PSM Makassar sudah melengkapi semua berkas yang diperlukan sebelum jadwal play off Liga Champions Asia (ACL). Dengan begitu, Pasukan Ramang tidak lagi berkendala menuju ke sana.
Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim, mengatakan semua dokumen ACL/AFC sudah disubmit. Jika ada perubahan, maka manajemen siap untuk melakukan perbaikan.
Sulaiman menegaskan bahwa PSM sudah tidak ada kendala lagi, termasuk dengan jadwal yang dikeluarkan oleh PT LIB. PSM sendiri dijadwalkan menjalani dua laga leg play off kontra Bali United, menggunakan sistem home-away.
Leg pertama akan berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali pada 9 Juni, sementara leg kedua akan berlangsung di Stadion Gelora BJ Habibie, Kota Parepare, pada 14 Juni pukul 16.30 Wita.
Kesiapan PSM juga termasuk pada penentuan jumlah skuad yang akan berlaga. Masa pendaftaran pemain khusus untuk play off dimulai pada 1 Juni sampai 7 Juni. Maksimal pemain yang didaftarkan adalah 35 pemain dengan berlaku kuota pemain asing 5 (bebas) plus 1 Asia.
Untuk play off sendiri, tidak berlaku goal rule away. Jika kedua tim bermain dengan hasil agregat sama dalam dua leg, maka laga berlanjut pada ekstra time, termasuk adu penalti.
Munafri Arifuddin, Direktur PT LIB, mengatakan bahwa semua jadwal sudah disusun dengan baik. Sehingga, sangat kecil kemungkinan untuk terjadi perubahan. Ia berharap klub-klub tersebut dapat memanfaatkan peluang ini sebaik mungkin untuk mengangkat pamor sepak bola Indonesia. (wid/*)