FAJAR, MAKASSAR– Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah IX-A Sulawesi Selatan menggelar Sosialisasi Instrumen Akresitasi Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA)
Menggandeng Aliansi Penyelenggara Perguruan Tinggi Indonesia (APPERTI) Wilayah IX Sulawesi Selatan, bekerja sama dengan Universitas Muslim Indonesia (UMI).
Sosialisasi diikuti oleh Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Sulawesi Selatan (Sulsel).
Acara berlangsung di Auditorium Al Jibra Universitas Muslim Indonesia (UMI) Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Sabtu (18/3/2023).
Hadir sebagai pemateri Dewan Eksekutif LAMEMBA Dr Ahyar Yuniawan dan Prof Ria Mardiana Yusuf.
Ketua APTISI Wilayah IX-A Prof Basri Modding mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan lebih banyak gambaran instrumen akreditasi. Khususnya dalam memahami sistem kerja Instrumen Suplemen Konversi (ISK).
“Ini untuk memberikan pencerahan kepada program studi, karena ini lembaga akreditasi mandiri yang baru saja,” kata Prof Basri.
Prof Basri menyebut, ke depan akan ada lagi sosialisasi lembaga akreditasi mandiri bidang teknik.
“Alhamdulillah yang ikut adalah perguruan tinggi swasta yang memiliki bidang ilmu ekonomi, ada 70 lebih,” ucapnya.
Ketua Panitia, Prof Achmad Gani mengatakan, jika mengundang semua perguruan tinggi Aptisi wilayah IX-A beserta semua ketua prodinya. Ini untuk pendalaman materi guna meningkatkan akreditasi.
Dibutuhkan beberapa tahapan untuk persiapan akreditasi, mulai pimpinan dari pimpinan, sekretaris hingga para dosen.
“Sosialisasi ini penting dilakukan untuk perguruan tinggi. Sebab, setiap tahunnya ada proses akreditasi prodi. Dimana banyak masalah belum dipahami dengan baik oleh prodi.
“Ini digelar untuk pendalaman materi-materi dalam rangka mempersiapkan akreditasinya,” tambahnya.(*)
