Oleh: Marsuki
(Guru Besar FEB Unhas dan Komisaris Independen BSSB)
Syukur, secara bertahap masa pandemi sudah lewat. Pada 2020-2021, pandemi mendera tatanan hidup manusia secara global.
Banyak pengalaman dan kejadian dialami, ada yang bermasalah, biasa saja, namun ada juga yang memperoleh manfaat. Semoga pasca Pandemi, perkembangan perekonomian kembali bisa pulih. Dari perspektif ekonomi, tiga periode berbeda, sebelum, semasa, dan pascapandemi dapat dievaluasi kondisinya dari sisi perkembangan beberapa data atau indikator perekonomian.
Tercermin dari: Pertumbuhan ekonomi, Pengangguran, Kemiskinan, Ketimpangan pendapatan (Gini ratio), IPM, maupun indikator lainnya, seperti, Indeks Eksploitasi Ekonomi. Melalui tren perkembangan beberapa indikator tersebut selanjutnya dapat dilakukan evaluasi perbandingan keadaan yang terjadi, sebelum, semasa, dan pasca Pandemi pada 24 kabupaten dan kota di Sulsel.
Di antaranya, menggunakan analisis tipologi kelompok daerah terkait ”Tingkat Kemajuannya” dan atau “Tingkat Kesejahteraannya”. Secara teoritis, metode penetapan posisi atau tipologi masing-masing daerah tersebut dapat menggunakan pendekatan “Analisis Tipologi Klassen”. Untuk mengetahui posisi tipologi daerah terkait Tingkat kemajuannya, dilakukan dengan membagi empat kriteria daerah, yakni: Maju dan cepat tumbuh; Maju tapi tertekan; Berkembang cepat; dan Relatif kurang maju.
Sedangkan untuk mengetahui posisi tipologi daerah terkait Tingkat kesejahteraannya, dilakukan dengan membagi kedalam empat kriteria daerah: Sejahtera; Lumayan sejahtera; Cukup sejahtera; dan Relatif kurang sejahtera.