Terakhir kriteria “Relatif kurang sejahtera” justru semakin banyak daerah, baik sebelum dan saat pandemic, masing-masing 7 daerah, kemudian pasca pandemic justru meningkat menjadi 8 daerah.
Dari hasil olahan data tersebut menunjukkan ternyata posisi status tipologi masing-masing daerah tersebut, rata-rata mengalami perubahan status dalam posisinya, namun ada juga posisinya konsiten di suatu kriteria pada 3 waktu berbeda yang dikaji.
Secara khusus dari hasil simulasi perhitungan dengan memperhitungkan informasi tipologi posisi ukuran “Tingkat Kesejahteran dan posisi Tingkat Kemajuan” dari masing-masing daerah pada tiga masa, sebelum, selama, dan pasca pandemic, maka diperoleh kesimpulan ada lima daerah yang dapat dikategori terbaik sebab tetap menujukkan performansnya yang baik pada tiga masa periode kajian. Sesuai rangkingnya, yakni: Parepare dengan 5 point, Makassar dengan 4 point, Gowa 3 point, Barru 2 point, dan Palopo 1 point.
Penilaian tersebut diukur sebagai penjumlahan dari ukuran posisi terbaik pada tipologi “Tingkat Kesejahteraan” dan tipologi “Tingkat Kemajuan” masing-masing daerah.
Terakhir, kedepan perlu kiranya dikaji factor-faktor yang mempengaruhi bisa masih baiknya pencapaian posisi dari lima daerah tersebut sebelum, selama, dan setelah Pandemi Covid19. Sehingga kemudian dapat dijadikan referensi dalam penyusunan kebijakan-kebijakan oleh otoritas strategis terkait untuk menghadapi krisis yang mungkin dapat terjadi lagi. (*)
