Pesan Dubes
Sementara itu, Duta Besar RI di Paris, Mohamad Oemar yang menjadi pembicara kunci (keynote speaker) menjelaskan kondisi bahasa daerah di Indonesia yang vitalitasnya beragam.
“Mari kita bersama-sama memupuk solidaritas, membangun masyarakat yang damai dan inklusif, berdasarkan saling pengertian, toleransi, dan dialog,” pesan Dubes Oemar.
Dalam sesi panel kedua, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), E. Aminudin Aziz, yang menjadi panelis utama menyampaikan implementasi dari platform MB-17: RBD yang sudah diluncurkan oleh Mendikbudristek.
Kepala Badan Bahasa menyampaikan sembilan prinsip utama yang menjadi acuan pelaksanaan revitalisasi, yakni (1) lebih fokus pada gagasan revitalisasi melalui pembelajaran berkelanjutan dan pengawasan langsung; (2) partisipasi intensif seluruh pemangku kepentingan mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan dengan mewajibkan penggunaan bahasa daerah di ranah keluarga, masyarakat, dan sekolah; (3) adopsi berbagai model revitalisasi yang disesuaikan dengan konteks dan keadaan setempat; serta (4) penyediaan buku cerita anak berbahasa daerah untuk keperluan pengayaan pembelajaran.
Kemudian, (5) penggunaan bahasa daerah sebagai pengantar pendidikan di kelas awal; (6) kebebasan memilih materi pembelajaran sesuai dengan minat peserta didik; (7) mobilisasi guru dan fasilitator serta penggiat bahasa dan sastra; (8) penyediaan ruang apresiasi di akhir program berupa festival tunas bahasa ibu (FTBI); serta (9) peningkatan jumlah provinsi dan bahasa secara bertahap untuk direvitalisasi.