MALILI, FAJAR — PT Citra Lampia Mandiri (CLM) harus melakukan pengiriman ore nikel. Sebab, RKAB sudah dikantongi. Jika tidak, masyarakat lokal yang terkena imbasnya.
Sejak konflik kepemilikan saham terjadi di internal manajemen PT CLM, kegiatan produksi terganggu, sejak November 2022. Banyak masyarakat lokal kehilangan pekerjaan. Syukur, kontraktor lokal di bawah PT CLM masih bisa bertahan disituasi krisis keuangan yang mulai menerpa hingga Februari 2023.
Usaha PT CLM memulihkan kondisi dibawah kepemimpinan Zainal Abidinsyah Siregar muncul setelah Kementerian ESDM menerbitkan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) tahun 2023. Dimana, PT CLM sudah diperbolehkan menjual ore nikel sesuai RKAB.
Jumat, 10 Februari 2023, PT CLM yang akan melakukan pemuatan ore nikel di pelabuhan khusus (Jetty) dihadang. Mantan pegawai keuangan PT CLM, Subair dibawah kepemimpinan Helmut Hermawan, menghalangi aktivitas pemuatan. Sehingga, aktivitas barjin (pemuatan ore nikel ke kapal) tertunda.
Pihak kepolisian Polres Luwu Timur bersama pihak Pemerintah Desa Lampia hingga saat ini melakukan dialog. Namun belum ada titik terang. Meski begitu, pihak manajemen PT CLM dibawah kepemimpinan Zainal Abidinsyah Siregar, memastikan untuk tetap melakukan kegiatan barjin.
“Kami sudah mengantongi RKAB. Jadi tidak ada alasan untuk tidak melakukan barjin. RKAB ini dilindungi undang-undang. Adapun upaya menghalangi aktivitas yang dilakukan oleh oknum tertentu itu berbeda. Aktivitas barjin tetap berjalan. Sudah ada kapal,” kata Direktur Eksternal PT CLM, Ismail Achmad kepada FAJAR.