MAKASSAR, FAJAR Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Makassar (UNM) melakukan riset mandiri produksi asap cair kulit kakao sebagai disenfektan spray.
Program riset keilmuan tersebut bekerjasama dengan Kemdikbud Ristek dan LPDP yang dikoordinir langsung oleh tim periset, Dr. Mohammad Wijaya. S.Si, M.Si sebagai dosen dalam bidang kimia lingkungan.
Anggota tim masing-masing, Dr.Ir.Muhammad Wiharto,M.Si ( Bidang Biologi dan Ekologi) dan Ratnawaty Fadilah, S.TP.,M.Sc ( Bidang Teknologi Pertanian) serta dibantu oleh lima orang mahasiswa dengan rician dua orang dari Prodi Kimia, dua orang Prodi Biologi dan satu orang dari Pendidikan Teknologi Pertanian.
Ketua tim peneliti, Dr. Mohammad Wijaya mengatakan, kegiatan riset keilmuan tersebut merupakan salah satu program riset keilmuan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan skema riset mandiri 2021 yang didanai oleh Kemdikbud Ristek dan LPDP Kemenkeu dan berlangsung sejak Januari dan akan berakhir pada November 2022.
“Kami dari tim periset melakukan kegitan riset ini ,dengan mengambil sampel di 2 Kab. yakni Bantaeng dan Luwu Utara, dengan melibatkan mahasiswa untuk mengambil sampel berupa biji kakao dan kulit buah kakao yang telah kering dengan mengukur kadar air dan rendemennya., kemudian di lakukan proses pirolisis untuk menghasilkan asap cair dan arang,” ujarnya.
Hasilnya, kata dia, hasil pirolisis (pengarangan) sampel kulit buah kakao Bantaeng, diperoleh rendemen asap cair sebesar 46,05 persen dan rendemen arang sebesar 31,55 persen, sedangkan hasil Pirolisis (pengarangan) sampel kulit buah kakao Luwu Utara, diperoleh rendemen asap cair sebesar 43,46 persen dan rendemen arang sebesar 30,8 persen.