Dengan demikian, kebanyakan siswa akan merasa kesulitan bahkan siswa banyak mengeluh dan malas dalam proses pengerjaan tugas karena kurangnya penjelasan dan contoh secara langsung yang bisa diberikan oleh guru. Alhasil mereka akan bertanya kepada orang tuanya, sedangkan tidak sedikit orang tua malah kesal karena mereka kurang paham dengan tugas tersebut dan mereka menganggap proses menjelaskan tugas maupun materi adalah sepenuhnya tugas tenaga pedidik atau guru.
Berdasarkan hal tersebut perlu adanya kesadaran penuh dari tenaga pendidik untuk membangun empati terhadap siswa dengan melihat permasalahan yang mungkin saja banyak terjadi baik kepada siswa maupun orang tuanya, sehubungan dengan hal tersebut salah satu bentuk upaya sederhana yang dapat kita lakukan adalah dengan adanya pergerakan kompak dari guru dalam memberikan penjelasan secara lengkap dan jelas setelah mengirim tugas via WhatsApp dan mulai mengadakan pembelajaran tatap muka secara bergiliran. Meskipun tidak secara keseluruhan setidaknya hal tesebut dapat mengurangi permasalahan yang mungkin saja terjadi dalam proses pembelajaran daring. Tetapi tetap saja hal tersebut memerlukan sinergitas yang tercipta dari seluruh pemangku kepentingan seperti orang tua dan pihak sekolah dalam rangka penyelesaian persoalan tersebut. (*)
