Buku ketiga, berisi tentang agama lama orang-orang Makassar, pelaksanaannya dan perayaan lainnya. Kurang lebih satu abad orang-orang Makassar masih menjadi menyembah berhala, seperti yang dilakukan kebanyakan orang Hindia saat itu. Dengan melihat bahwa tidak ada yang lebih besar di alam raya, tidak ada yang lebih layak untuk dikagumi dan dicintai manusia selain matahari dan bulan di mana kedua bintang ini menjadi satu-satunya objek pemujaan dan keinginan mereka.
Begitu mereka terbangun atau saat mereka ingin tidur, orang-orang Makassar akan berdoa untuk kebaikan mereka dan jika secara kebetulan selama waktu sembahyang awan tebal datang menutupi pandangan mata, mereka akan segera kembali ke rumah masing-masing untuk bersujud, dengan hati-hati, serta tulus penuh hormat di tempat yang paling bersih di dalam rumah mereka. Benda yang dijadikan media biasanya terbuat dari emas, perak, tembaga, atau tanah liat yang dibakar dan disepuh sesuai kehendak mereka, yang ukurannya sebanding dengan gagasan luhur yang mereka miliki tentang dua bintang ini. (*)
RESENSI
Judul Buku : Description historique du royaume Makassar
Penulis : Nicolas Gervaise
Terjemahan : Sejarah Kerajaan Makassar
Penerjemah : Mardi Adi Armin
Penerbit : Unhas Press
Terbit : 2022
Tebal : 200