English English Indonesian Indonesian
oleh

PM Belanda Minta Maaf ke Indonesia, Akui Kekerasan Perang 1945-1949

FAJAR, JAKARTA — Permintaan maaf diucapkan Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte kepada Indonesia. Belanda mengakui telah terjadi kekerasan selama perang kemerdekaan Indonesia pada 1945-1949 silam. Kekerasan itu terjadi di masa pasca kemerdekaan Indonesia.

Sebelumnya, Raja Belanda Willem-Alexander meminta maaf pada tahun 2020 atas kekerasan berlebihan yang menimpa Indonesia selama pemerintahan kolonial. Itu menjadi pengakuan penyesalan pertama sejak kemerdekaan Indonesia.

Negara Belanda meminta maaf terkait penerapan secara sistematis eksekusi di luar hukum selama masa setelah kemerdekaan Indonesia. Rutte menyebut adanya kekerasan ekstrem dari militer dan dinas intelijen Belanda dalam laporan tersebut telah mendapat sanksi di tingkat pemerintahan tertinggi, dengan semua pertimbangan tunduk pada tujuan mempertahankan koloni.

“Saya meminta maaf yang mendalam kepada rakyat Indonesia atas kekerasan ekstrem yang sistematis dan meluas oleh pihak Belanda pada tahun-tahun itu dan sikap yang terus-menerus diabaikan oleh kabinet-kabinet sebelumnya,” kata Rutte setelah publikasi temuan penyelidikan, seperti dilansir dari The Guardian, Jumat (18/2/2022).

Rutte mengatakan kesalahan itu bukan pada tentara secara individu, tetapi ke sistem pada saat itu. “Budaya yang berlaku adalah budaya berpaling, melalaikan, dan rasa superioritas kolonial yang salah tempat,” katanya.

Kekerasan tentara Belanda kepada masyarakat Indonesia diakuinya merupakan realitas yang menyakitkan, bahkan setelah bertahun-tahun.

News Feed