FAJAR,MAKASSAR–Universitas Muslim Indonesia (UMI) menunjukkan kualitas dengan terus menorehkan prestasi dari nasional hingga internasional. Terbaru, dua dosennya masuk dalam jajaran 10 besar Indonesia Top 100 Scientists di Bidang Medical and Sciences.
Keduanya adalah apt Aktsar Roskiana Ahmad dan apt Abdul Malik. Masing-masing duduk di peringkat enam dan tujuh di seluruh Indonesia. Bukan tanpa sebab, keduanya memiliki sumbangsih untuk pengembangan dunia medis melalui hasil penelitian mereka.
Apt Aktsar Roskiana Ahmad melakukan penelitian yang berfokus pada rekombinan protein dengan mengembangkan tumbuhan untuk dapat menghasilkan protein.”Jadi kan, insulin hasil dari rekombinan protein dari sel mamalia, nah saya mencoba media lain untuk produksi protein, yakni melalui tanaman,” ungkapnya.
Pilihan tanaman diambil karena alumni Farmasi UMI 2001 itu memang mendalami vitokimia atau Kimia Tumbuhan. Setelah meninjau beberapa kekurangan-kekurangannya, tembakau dipilih sebagai tanaman yang paling cocok untuk menghasilkan protein.
Penelitian dilakukan selama satu tahun di Chulalongkorn University. Aktsar mengungkapkan hasil penelitiannya menunjukkan protein yang dihasilkan dapat menginduksi pertumbuhan tulang.
Tembakau yang digunakan merupakan jenis Nicotiana Benthamiana spesies yang berbeda dengan tembakau yang digunakan untuk pembuatan rokok. “Jadi jenis ini daunnya lebih kecil, dan dapat digunakan untuk pasien-pasien penanganan gigi,” paparnya.
Sementara Apt Abdul Malik melakukan penelitian ketika dia masih menempuh pendidikan di Universitas Copenhagen, di Denmark. Menggunakan fungi jenis Penicillium Canescens yang ada pada tumbuhan Juniperus Polycarpos untuk mencegah diabetes.