Oleh ; Dr. Ahdar, S.Ag, S.Sos, M.Pd.I
Dosen Pascasarjana IAIN Parepare
Kesehatan merupakan salah satu faktor penting kehidupan manusia. Dengan kondisi sehat, manusia bisa beraktivitas dengan nyaman dan banyak berbuat kebaikan.
Sementara manusia adalah makhluk kompleks yang terdiri atas unsur fisik, psikis, sosial, dan spiritual, maka manakala seseorang mengalami sakit tentunya harus dilakukan pemeriksaan dan penyembuhan secara menyeluruh
Sebagaimana diketahui, pada hakikatnya manusia terdiri dari dua substansi, yaitu fisik dan psikis. Substansi fisik sendiri adalah substansi material, tidak berdiri sendiri, tidak kekal dan berada dalam alam jasad, sedangkan substansi psikis adalah substansi imaterial, berdiri sendiri tidak berbentuk komposisi, mempunyai daya mengetahui dan menggerakkan, kekal dan berada di dunia metafisik.
Fisik dan psikis berhubungan ketika al-nuṭfah memenuhi syarat dengan jiwa yang kemudian keduanya berpisah bersamaan datangnya kematian. Dengan begitu kondisi fisik manusia adalah sebuah media yang menjadikan manusia dapat berhubungan dengan manusia lainnya di dunia dan juga sebagai modal kebaikan untuk bekal hidup di akhirat
Dalam Islam, kesehatan dipandang secara holistik. Sehingga kalau kita lihat, salah satu nama Al-Qur’an adalah al-Syifa’ yang berarti ‘sesuatu yang menyehatkan’ atau yang ‘memulihkan kesehatan.’ (Orang) Islam memahami kesehatan ini sebagai merujuk kepada kesehatan spiritual, intelektual, psikologis dan fisik. Semua dimensi berbeda-beda dari kesehatan manusia ini terintegrasi dan tersatukan dalam pandangan dunia religius Islam.