English English Indonesian Indonesian
oleh

Saham, Obligasi, dan IHSG

Bisnis dalam masyarakat bukan lagi berlangsung 12 jam sehari. Kini telah berlangsung 24 jam.

Hal ini disebabkan adanya kemajuan teknologi dan informasi yang menghasilkan artificial intelligence (AI) dan metaverse. Termasuk metaverse finance yang menghasilkan berbagai macam investasi yang membutuhkan strategi untuk memitigasi risiko agar tidak terjadi loss dalam berinvestasi yang serba digital.

Secara sederhana, investasi adalah suatu aktivitas penempatan dana saat ini untuk memperoleh laba saat akan dating. Proses untuk memperoleh laba, tentunya membutuhkan analisis dan perhitungan mendalam dengan memperhatikan prudential principle, yakni prinsip kehati-hatian agar investor usaha tetap sustainable.

Investasi terdiri dari dua bentuk, real investment berupa investasi dalam bentuk emas, properti, dan industry. Lalu ada juga financial investment yang tertuang kontrak tertulis berupa saham dan obligasi dan sejenisnya. Saham dan obligasi diperdagangkan dalam pasar modal, saham, dan obligasi merupakan produk utama dalam pasar modal.

Saham adalah tanda bukti penyertaan kepemilikan modal pada suatu perusahaan. Saham dapat memberikan manfaat bagi pemiliknya berupa dividen atau pembagian keuntungan dari perusahaan. Di samping memperoleh dividen atas keuntungan perusahaan juga pemegang saham dapat memperoleh capital gain, yakni selisih positif antara nilai nominal saham dengan harga jual saham, dan mengalami capital loss apabila terjadi selisih negatif antara nilai nominal saham dengan harga jual saham.

Sedangkan obligasi adalah surat bukti utang oleh penerbit obligasi kepada pemegang obligasi sehingga tercantum nilai nominalnya, tingkat suku bunganya, jangka waktunya, dan nama penerbitnya atau yang berutang. Karena obligasi sifatnya bukti utang, maka pemegang obligasi hanya menerima bunga obligasi, tidak ada pembagian keuntungan.

Keutamaannya, tidak ada capital loss dialami oleh pemegang obligasi. Banyak pihak ingin terlibat dalam jual beli saham di pasar modal tujuannya adalah untuk meraih keuntungan dalam kondisi harga saham posisi tinggi rendah. Artinya membeli saham dalam posisi harga rendah dan menjual dalam posisi harga tinggi dengan harapan capital gain.

Oleh sebab itu pihak-pihak yang berkeinginan dalam berinvestasi saham di pasar modal perlu memahami kondisi pergerakan saham. Dari berbagai analisis yang biasa digunakan adalah analisis tehnical, yang merupakan cara yang dilakukan melihat pergerakan saham di pasar modal secara saksama, berdasar perkembangan dan harga suatu saham pada masa lampau dalam beberapa periode.

Analisis itu sebagai dasar pengambilan keputusan atau kesimpulan arah pergerakan harga suatu saham untuk akan dating. Analisis teknikal memberikan keyakinan bahwa harga suatu saham memiliki pola yang terus-menerus berulang, saling berhubungan dari satu periode ke periode lainnya.

Di samping analisis teknikal, juga ada yang dikenal dengan fundamental analisis. Analisis jenis ini lebih menitikberatkan pada sesuatu yang lebih komprehensif, lebih luas, dan menyeluruh dari suatu saham. Bukan saja berdasarkan pergerakannya setiap tahun periode, namun nilai saham sangat tergantung pada kondisi keuangan perusahaan tercermin pada laporan neraca keuangan.

Juga laba rugi perusahaan, termasuk kondisi makroekonomi suatu Negara. Oleh sebab itu dalam analisis fundamental ini, investor harus memahami subtansi tersirat dalam laporan keuangan untuk mengasumsikan harga saham perusahaan pada masa akan dating.

Dari data tersebut dapat diketahui juga earning per share, yakni berapa pendapatan per lembar saham diterima oleh pemegang saham. Bagi investor yg melakukan investasi dalam saham selalu memperhatikan apa yang disebut dengan Indeks Harga Saham Gabungan/ IHSG. IHSG merupakan standar atau ukuran perubahan harga harga saham secara keseluruhan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Apabila IHSG mengalami kenaikan, berarti harga saham secara keseluruhan mengalami kenaikan. Ini berarti pemegang saham mendapatkan keuntungan, namun belum terealisasi. Namun, apabila IHSG mengalami penurunan, berarti pemegang saham mengalami kerugian.

IHSG ini dihitung oleh BEI bersama lembaga indeks saham lainnya. Pencatatan IHSG ini pertama pencatatan awalnya dimulai 1 April 1983 sampai sekarang. Terakhir bisnis saham ini sangat menjanjikan profitnya, namun bagi peminat di sektor ini perlu memperbanyak informasi makroekonomi dan telaten dalam pencatatan fluktuasi harga saham serta informasi laporan keuangan perusahaan yang diminati sahamnya. (*/zuk)

News Feed