FAJAR, PAREPARE — Banyak yang mengira laga PSM Makassar kontra Persijap Jepara di Stadion Gelora BJ Habibie, Jumat malam (8/8/2025), akan berjalan mudah bagi tim tamu. Alasannya sederhana, PSM sedang berada di situasi sulit. Sanksi FIFA yang masih berlaku membuat Pasukan Ramang kekurangan stok pemain, memaksa mereka menurunkan skuad yang mayoritas diisi wajah-wajah muda.
Di atas kertas, kondisi ini terlihat menguntungkan Persijap. Apalagi, Laskar Kalinyamat datang dengan kekuatan penuh. Pelatih Mario Lemos bahkan sempat berbicara lantang soal target tiga poin. Ia merasa peluang itu terbuka lebar karena lawan yang dihadapi tidak dalam kondisi ideal.
Di kubu PSM, hanya segelintir pemain senior yang tersisa Akbar Tanjung dan M Arfan yang bertugas menjadi kompas di lapangan, serta dua bek asing tangguh, Aloisio Neto dan Victor Luiz, yang menjadi tembok pertahanan. Selebihnya, skuad Pasukan Ramang dipenuhi para pemain muda yang haus pembuktian.
Namun sepak bola tidak pernah sebatas hitung-hitungan di atas kertas. Begitu peluit kick-off dibunyikan, Persijap yang datang dengan rasa percaya diri tinggi mendapati kenyataan berbeda. PSM tampil dengan energi dan determinasi luar biasa, memanfaatkan dukungan 3.560 penonton yang memadati stadion.
Tak butuh waktu lama bagi tim tuan rumah untuk memberi kejutan. Pertandingan baru berjalan kurang dari sepuluh menit ketika Victor Dethan sukses memecah kebuntuan. Berawal dari serangan cepat di sisi sayap, bola diarahkan ke jantung pertahanan Persijap. Dethan yang bergerak bebas langsung menyambar bola dan menaklukkan kiper lawan. Stadion pun meledak. Skor 1-0 membuat Mario Lemos, yang awalnya penuh senyum, berubah tegang di pinggir lapangan.