English English Indonesian Indonesian
oleh

Habis Rohana-Rojali, Terbitlah Robeli

“Kalau kita unggul di dalam negeri, pasar akan memilih produk lokal. Efek dominonya besar—dari investasi yang meningkat hingga tumbuhnya kekuatan beli masyarakat,” jelas Anne. Dengan demikian, ia optimistis fenomena Rojali-Rohana akan bertransformasi menjadi Robeli, sebagai simbol kembalinya masyarakat yang benar-benar berbelanja.

Sementara itu, Analis Kebijakan Ekonomi Apindo, Ajib Hamdani, mengaitkan fenomena ini dengan apa yang disebut “Lipstick Index” — sebuah konsep ekonomi yang menggambarkan tren konsumsi barang-barang ekstra di tengah tekanan ekonomi. “Meski pengeluaran untuk kebutuhan pokok menurun, konsumsi barang tersier seperti tiket konser atau nonton bola justru tetap tinggi. Ini menunjukkan pola konsumsi kita kini lebih selektif, bukan benar-benar berhenti,” kata Ajib.

Ia menambahkan bahwa saat daya beli masyarakat mulai pulih seiring pertumbuhan ekonomi, kebiasaan selektif ini akan bertransformasi ke pola konsumsi normal. “Rojali dan Rohana akan hilang dengan sendirinya, tergantikan oleh Robeli. Tapi kuncinya tetap pada pemulihan ekonomi dan strategi peningkatan daya beli yang tepat sasaran,” tutupnya.

Fenomena Robeli pun kini menjadi harapan baru di tengah tantangan ekonomi—simbol transisi dari bertanya-tanya ke benar-benar membeli. (*)

News Feed