English English Indonesian Indonesian
oleh

Dosen Sastra Indonesia Unhas, Muslimat Raih Gelar Doktor Usai Teliti Resistensi Perempuan dalam Novel Indonesia

FAJAR, MAKASSAR — Dosen Departemen Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin, Dr. Muslimat, M.Hum, resmi meraih gelar doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya dalam ujian disertasi doktor yang digelar di Ruang Senat Akademik FIB Unhas, Kamis (24/7).

Disertasi Muslimat berjudul “Resistensi Perempuan terhadap Nilai-nilai Agama dan Budaya dalam Beberapa Novel Indonesia Tahun 2000-an: Tinjauan Kritik Sastra Feminis”. Dalam penelitian tersebut, ia mengkaji bentuk-bentuk perlawanan tokoh perempuan dalam novel terhadap nilai-nilai agama dan budaya yang dianggap mengekang.

Promosi doktor ini dibimbing tiga dosen pembimbing, yakni Prof Fathu Rahman, Prof Nurhayati dan Dr Andi Faisal. Sementara itu, tim penguji terdiri atas Prof Tadjuddin Maknun, Prof AB Takko Bandung, Dr Muh Syafri Badaruddin, serta penguji eksternal Dr Mansyur Suma.

Penelitiannya bertujuan untuk menjelaskan bentuk-bentuk resistensi perempuan dalam novel-novel Indonesia era 2000-an, menganalisis penyebabnya, serta mengevaluasi dampaknya dalam kaitannya dengan realitas sosial masyarakat.

Dalam disertasinya, Muslimat menggunakan tiga pendekatan teori, yakni teori resistensi James C. Scott, teori feminis (Elizabeth Cady Stanton, Betty Friedan, dan Shulamith Firestone), serta teori sosiologi sastra Alan Swingewood.

Teori resistensi digunakan untuk memetakan bentuk perlawanan tokoh perempuan, sedangkan teori feminis dan sosiologi sastra dipakai untuk mengkaji sebab dan akibat resistensi tersebut dalam konteks sosial budaya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa resistensi perempuan dalam novel-novel yang dikaji muncul dalam dua bentuk, yakni terbuka dan tertutup. Bentuk resistensi ini lahir dari kesadaran kritis tokoh perempuan terhadap penafsiran agama yang konservatif serta dominasi budaya patriarki. Dampaknya pun beragam, baik secara positif maupun negatif, terhadap tokoh utama maupun lingkungan sosial mereka.

Muslimat menyimpulkan bahwa perjuangan perempuan dalam karya-karya tersebut tidak selalu menempuh jalur yang ideal. Beberapa tokoh memilih jalan perlawanan yang menimbulkan konsekuensi negatif, yang turut berdampak pada kehidupan pribadi dan sosial mereka.

Dengan pencapaian ini, Dr. Muslimat turut memperkaya khasanah keilmuan FIB Unhas, khususnya di bidang kajian sastra dan gender. (*)

News Feed