Ini menunjukkan komitmen penyelenggara untuk menjadikan turnamen ini sebagai ajang yang memberi dampak nyata bagi ekonomi rakyat dengan menjadikan Piala Presiden 2025 sebagai panggung penggerak UMKM.
“Ini bukan sekadar turnamen, tapi juga penggerak ekonomi rakyat,” tegas Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2025, Maruarar Sirait.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI itu sejak sebelum pembukaan sempat berkeliling mengunjungi area UMKM di sekitar area SUGBK dan berbicara langsung dengan para pedagang. Ara, sapaan Maruarar Sirait menyebut antusiasme mereka luar biasa. “Mereka diberi ruang secara gratis untuk berjualan, ini arahan langsung dari Pak Presiden Prabowo Subianto dan Pak Ketua Umum PSSI Erick Thohir,” ujarnya.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, kehadiran Piala Presiden 2025 di Bandung memiliki manfaat yang sangat besar. Dedi Mulyadi menilai, berkat Piala Presiden 2025 ini, geliat pendapatan pelaku UMKM bertumbuh secara signifikan.
Selain UMKM, semua aspek ekonomi-sosial kata dia juga mendapatkan manfaat dari turnamen ini. “Ini memberikan efek ekonomi karena tumbuhnya ekonomi UMKM, ekonomi kerakyatan para pedagang bisa laku jualannya, angkot ada penumpangnya, ojek online dan ojek pangkalan banyak narik,” kata Dedi saat Press Conference Road to Final Piala Presiden 2025 di Hhalaman Depan Gedung Sate Kota Bandung.
Piala Presiden dan Kontribusinya bagi Sepak Bola Nasional
Piala Presiden 2025 adalah edisi pertama dalam sejarah turnamen ini yang mengundang tim dari luar negeri. PSSI dan panitia Piala Presiden 2025 secara resmi mengundang Oxford United FC dari Inggris dan Port FC dari Thailand untuk berpartisipasi. Langkah ini menambah dimensi internasional ajang pramusim ini.