Padahal secara statistik, sebagai salah satu tim besar di Indonesia, PSM jelas butuh gebrakan besar. Sebab, dari 34 pertandingan yang mereka lakoni sepanjang musim lalu, mereka lebih banyak menorehkan hasil imbang dibanding kemenangan.
Raja Imbang
Sepanjang musim PSM hanya memenangkan 13 pertandingan atau hanya 38,2 persen pertandingan yang mereka menangkan. Sementara hasil imbangnya 14 kali dan kalah tujuh kali. Artinya, 61,8 persen pertandingan yang mereka lakoni tanpa kemenangan.
Mantan pemain dan pelatih PSM Makassar, Syamsuddin Umar menilai, sebagai sebuah klub yang punya sejarah panjang, butuh gebrakan positif untuk mengembalikan eksistensi PSM Makassar di kancah sepak bola Indonesia, bahkan internasional.
PSM sejak dulu sudah punya pola, karakter, dan nilai tersendiri. Sehingga, berbenah menuju hal yang lebih baik memang layak dilakukan untuk mengembalikan kejayaan mereka di pentas lapangan hijau.
“PSM, kan, sejak dulu memang punya pola dan karakternya sendiri. Kerja keras, kerja cerdas, petarung, dan pantang menyerah, itulah PSM Makassar. Memang tidak selalu disertai hasil yang bagu, tetapi evaluasi dan berbenah itu penting,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Coach Syam itu juga menilai, sepanjang musim lalu PSM memang raja imbang. Bahkan, tidak jarang hasil itu terjadi setelah mereka unggul lebih dulu. Menurunya, ini layak menjadi catatan evaluasi.
Laga imbang sejatinya bukan hasil yang terlalu buruk, jika itu diraih setelah mereka tertinggal lebih dahulu. Namun, jika itu terjadi setelah unggul, maka hasil itu dianggap tidak menguntungkan.