MAX Hotel sendiri hadir dengan konsep yang menyasar segmen urban traveler dan komunitas profesional muda. Mereka menyuguhkan 38 kamar modern, co-working space, rooftop café, dan ruang pertemuan serbaguna yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas kreatif maupun bisnis.
Namun yang membuat kehadiran hotel ini lebih dari sekadar properti baru adalah pendekatannya dalam pengelolaan SDM berbasis efisiensi dan pembelajaran berkelanjutan. Life Hospitality kini aktif menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah perhotelan dan vokasi di Sulsel.
“Kami membuka program magang terpadu dan pelatihan onsite yang memberi peluang langsung bagi generasi muda untuk masuk ke industri ini dengan kesiapan mental dan keterampilan,” tuturnya.
Di sisi lain, dengan sembilan properti di Makassar, Life Hospitality telah membentuk jaringan operasional yang saling terintegrasi dan mendukung efisiensi biaya serta produktivitas tim. Strategi ini memungkinkan grup untuk tetap kompetitif meski menghadapi tekanan pasar.
“Kami tidak menunggu pasar membaik. Kami menciptakan nilai dari apa yang ada. Dari karyawan yang terus belajar, kolaborasi lintas sektor, dan dari kepercayaan yang dibangun bersama komunitas,” imbuhnya.
Dengan total 27 hotel di seluruh Indonesia, Life Hospitality kini tidak hanya hadir sebagai operator, melainkan sebagai agen perubahan dalam membentuk wajah baru industri perhotelan yang lebih adaptif, relevan, dan inklusif.
“MAX Hotel by Life sendiri adalah simbol semangat itu. Tumbuh bersama, menghadapi tantangan bersama, dan tetap menciptakan ruang-ruang baru untuk harapan,” tutupnya. (wid)