FAJAR, MAROS — Festival budaya akbar Gau Maraja Leang-Leang akan digelar pada Kamis hingga Sabtu, 3–5 Juli 2025 mendatang.
Festival ini akan diramaikan dengan berbagai kegiatan budaya yang menarik. Salah satu yang paling dinantikan adalah Pameran Bilah Pusaka, yang akan menampilkan keris milik Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Ketua Panitia Gau Maraja, Marjan Massere, menyampaikan bahwa keris Presiden Prabowo akan dipamerkan bersama lima keris koleksi pribadi Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon.
“Insya Allah, dalam pameran bilah pusaka ini akan dihadirkan keris milik Bapak Presiden Prabowo, yang akan dipamerkan bersama lima keris milik Pak Menteri Kebudayaan,” ujar Marjan dalam konferensi pers yang digelar Rabu, 2 Juli 2025 di Sekretariat Gau Maraja, Kecamatan Turikale.
Selain itu, sejumlah keris bertuah milik raja-raja adat dari Sulawesi Selatan juga akan dipamerkan, termasuk dari Kerajaan Turikale, Marusu, dan kerajaan lainnya.
Pameran ini akan berlangsung selama tiga hari di Baruga A dan B, Kantor Bupati Maros, dan terbuka untuk umum.
“Pameran ini terbuka untuk masyarakat luas. Pak Menteri Kebudayaan dijadwalkan membuka secara langsung pameran ini dan akan berada di Maros selama dua hari, 3–4 Juli,” tambahnya.
Marjan juga memastikan bahwa pengamanan terhadap keris milik Presiden akan dilakukan sesuai standar protokoler dan keamanan negara.
Sementara itu, Wakil Ketua Panitia, Lory Hendrajaya, menyampaikan bahwa Gau Maraja Leang-Leang 2025 akan diisi dengan beragam kegiatan menarik lainnya.
Salah satunya adalah Simposium Internasional yang akan diikuti oleh 540 peserta dari 13 negara, antara lain Australia, Inggris, Yaman, Filipina, Singapura, Jepang, India, Pakistan, Botswana, Nigeria, Brunei, dan Malaysia.
“Simposium ini menjadi salah satu acara unggulan dan menunjukkan bahwa Gau Maraja memiliki gaung internasional,” ucap Lory.
Ia juga mengungkapkan akan digelar Kirab Budaya yang melibatkan 2.000 peserta, dengan rute dari Rumah Jabatan Bupati Maros menuju Kantor Bupati. Di saat yang sama, para pelajar SMP dan SMA di Maros akan mengikuti kunjungan edukatif ke situs budaya Leang-Leang, termasuk kegiatan eksperimen batu dan cap tangan.
Yang tak kalah menarik, selama tiga hari penuh kawasan Leang-Leang akan disulap menjadi panggung pertunjukan seni instalasi cahaya. Pertunjukan budaya lainnya juga akan memeriahkan festival ini, mulai dari Festival Lagu Daerah antar pelajar, pameran UMKM, pertunjukan musik keroncong dari Kementerian Kebudayaan, hingga lomba permainan rakyat.
“Juga akan ada kegiatan porong-porong (khitanan tradisional), serta penampilan budaya lainnya di Lapangan Pallantikang,” jelasnya.
Selain itu, akan digelar pertemuan Wija Lapatau serta prosesi pencucian pusaka massal di Baruga B, yang dihadiri oleh perwakilan kerajaan dan lembaga budaya. Sebanyak 300 undangan telah disebarkan ke berbagai pihak.
Sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat, selama festival berlangsung akses ke kawasan wisata Leang-Leang akan digratiskan.
“Konsep utama festival ini adalah mengangkat Leang-Leang sebagai warisan peradaban yang lebih dikenal dunia. Seluruh rangkaian acara diarahkan untuk mendukung tujuan tersebut,” pungkas Lory. (rin/*)