“Sistem digital yang terintegrasi ini mampu menyajikan seluruh hasil analitik di satu platform yang mudah dimengerti,”ucapnya.
PAC juga mampu mendeteksi ketidaksesuaian atau anomali operasi terhadap benchmark secara dini, memproyeksikan sisa umur masa pakai berbagai equipment pabrik, serta merekomendasikan perawatan dilakukan tepat waktu. Dengan fitur ini, PAC mampu mengurangi downtime yang tidak terduga.
“Melalui PAC, strategi operasional bukan lagi sekadar asumsi atau “rule of thumb”, melainkan keputusan berbasis fakta. Sistem ini dikembangkan secara mandiri oleh talenta Pupuk Indonesia group, dan membuka era baru bagi industri pupuk di Indonesia. Lebih cerdas, lebih cepat, dan lebih siap menghadapi tantangan masa depan,” tandas Panji Winanteya Ruky.
Sementara itu, atas komitmen penerapan industri 4.0 di perusahaan, Pupuk Indonesia mendapatkan apresiasi dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia melalui penghargaan National Lighthouse 4.0 tahun 2024.
Penghargaan ini hanya diberikan kepada 15 perusahaan di Indonesia karena dinilai mampu menjadi role model penerapan teknologi industri 4.0.
Beberapa program industri 4.0 yang telah diimplementasikan di Pupuk Indonesia dan mendapat penghargaan ini antara lain aplikasi Sales and Operation Planning (S&OP) Tools, yakni sistem bantu simulasi optimasi profit dari proses S&OP.
Ini menjadi salah satu tahapan dalam S&OP untuk memberikan skenario profit optimal bagi Pupuk Indonesia Grup.
Kemudian, Integrated Distribution & Logistics Optimization (INDIGO) atau digital ekosistem yang terintegrasi, terdiri dari distribution planning, truck-vessel loading & unloading, port management, fleet management, warehouse management serta performance management.