WAJO, FAJAR–Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Wajo mengalami kenaikan secara bertahap. Para pedagang menduga kenaikan ini disebabkan oleh belum tersalurkannya beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari pemerintah.
Seorang pedagang di Pasar Tempe, Muhiddin, mengungkapkan, harga beras premium saat ini mencapai Rp15.500 per kilogram (kg), sementara beras medium berkisar Rp13.800 per kg.
“Kenaikan beras yang drastis, membuat pembeli kaget. Apalagi ini mau Lebaran,” ujarnya, Selasa, 3 Juni 2025.
Pedagang lainnya, Patira berharap pemerintah segera mengambil langkah, baik melalui distribusi beras SPHP maupun pelaksanaan pasar murah. “Sampai akhir Mei kemarin, daya beli masyarakat masih lesu,” keluhnya.
Sekretaris Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UMK) Wajo, Muhammad Tahir Tajang menyebutkan, sudah memantau stok beras di pasar dan distributor beberapa hari ini.
Langkah tersebut untuk memastikan ketersediaan pasokan menjelang hari besar keagamaan. “Hanya harga beras yang mengalami kenaikan. Kondisi ini terjadi secara nasional. Bukan cuma di Wajo saja, tapi daerah lain juga,” sebutnya.
Terkait desakan pedagang untuk menggelar pasar murah, Tajang, sapaannya, mengatakan rencana tersebut sedang diproses sambil menunggu kesiapan dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Termasuk berkoordinasi dengan Perum Bulog Wajo, namun hingga kini distribusi beras SPHP masih menunggu surat edaran dari pemerintah pusat. (man/zuk)