Risfan mengutip pernyataan Bung Hatta yang menegaskan kondisi tersebut: “Indonesia tanahnya kaya, menghasilkan harga bagi dunia luar beratus juta saban tahun. Tetapi rakyat Indonesia sendiri hidup miskin dan sengsara di tengah-tengah kekayaannya yang melimpah.”
Sesi tanya jawab didominasi oleh pertanyaan mengenai gagasan Bung Hatta terkait Koperasi, khususnya relevansinya dengan kondisi Indonesia saat ini.
Andi Risfan menjelaskan tren penurunan perkembangan koperasi sejak masa Orde Baru hingga saat ini. Ia menyoroti bahwa kemunduran koperasi bukan hanya masalah bisnis atau manajemen, melainkan juga masalah ideologis dan struktural. Menurut Risfan, semakin terkikisnya budaya kolektivitas di masyarakat menjadi salah satu faktor penghambat pertumbuhan koperasi.
Berbeda dengan Risfan, Ahmad Faqhruddin berpandangan bahwa banyak koperasi di luar negeri yang berhasil tumbuh pesat. Ia mencontohkan beberapa koperasi sukses global seperti Crédit Agricole, REWE Group, Mondragon Corporation, dan Shinkin Bank. Keberhasilan koperasi-koperasi ini, menurut Adin, terletak pada penerapan prinsip-prinsip koperasi yang kuat, fokus pada kepentingan anggota, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman. (*)