English English Indonesian Indonesian
oleh

Celebes Vascular Conference II, Tekankan Pentingnya Kesadaran Penyakit Vaskular di Masyarakat

“Oleh karena itu, peningkatan kesadaran di tingkat masyarakat maupun tenaga medis sangat krusial agar pasien bisa segera mendapat penanganan yang tepat,” tuturnya.

Selain kaki diabetik dan iskemik, dr. Witra juga menyoroti penyakit kognitif vaskular yang hanya bisa ditangani secara efektif melalui pendekatan bedah vaskular.

Misalnya, kasus AVM (Arteriovenous Malformation), yang meskipun memiliki angka kematian rendah, berpotensi menyebabkan kecacatan atau amputasi bila terlambat ditangani.

Kondisi kaki bengkak juga menjadi perhatian. Menurut Dr. Witra, hampir semua orang pernah mengalami kaki bengkak, namun bila bengkak berlangsung lebih dari tiga hari, itu bisa menjadi tanda adanya masalah serius.

“Dengan deteksi dini oleh dokter bedah vaskular, kita bisa mencegah komplikasi menggunakan pengobatan atau kompresi medis seperti perban elastis, yang bahkan bisa dilakukan di puskesmas,” ujarnya.

Dengan adanya layanan bedah vaskular, proses diagnosis bisa lebih detail dan pengobatan lebih tepat sasaran. Pasien pun tidak perlu dirujuk ke banyak fasilitas berbeda.

Dr. Witra juga mengungkapkan bahwa masyarakat kini dapat mengakses informasi mengenai dokter bedah vaskular melalui media sosial dan website WWP Specialty.

Saat ini, jumlah dokter bedah vaskular di Indonesia baru sekitar 110 orang. Padahal, idealnya dalam jangka pendek dibutuhkan sekitar 500 dokter, dan sekitar 5.000 dokter dalam jangka panjang sesuai dengan jumlah penduduk.

“Pencapaian 100 dokter dalam beberapa tahun terakhir sudah luar biasa, tapi tentu harus dibarengi dengan ketersediaan fasilitas yang memadai,” ungkapnya.

News Feed