FAJAR, GAZA–Atlet terus menggunakan arena olahraga internasional untuk menyuarakan penentangan terhadap perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza. Seruan global meningkat untuk melarang tim Israel dari kompetisi atas kejahatan perang dan tuduhan genosida.
Dalam aksi solidaritas terbaru, pemain dari tim anggar Swiss memunggungi tim Israel selama upacara penyerahan medali di Kejuaraan Anggar Eropa U-23 yang diadakan pada akhir pekan di Tallinn, Estonia.
Tim putra Israel telah memenangkan medali emas, sementara Swiss meraih perak dan Italia mengamankan perunggu. Namun, ketika lagu kebangsaan Israel dimainkan selama upacara podium, para pemain anggar Swiss sengaja membalikkan badan mereka sebagai bentuk protes diam-diam.
Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sa’ar mengutuk tindakan tersebut, menyebutnya tidak sopan.
Sikap diam tim Swiss tersebut secara luas ditafsirkan oleh banyak orang sebagai sikap menentang kampanye genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza, di mana lebih dari 61.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah terbunuh sejak Oktober 2023.
“Atlet Swiss, dengan tindakan berani mereka untuk membalikkan badan selama lagu kebangsaan Israel dikumandangkan, pantas mendapatkan rasa hormat yang mendalam karena berdiri dalam solidaritas diam-diam dengan anak-anak tak berdosa yang hilang akibat serangan teror Israel,” kata sebuah postingan di X dikutip dari The New Arab.
Ini bukan pertama kalinya para atlet memprotes tindakan Israel melalui acara olahraga. Pada Mei 2023, tim anggar nasional Irak mengundurkan diri dari Kejuaraan Anggar Dunia di Istanbul setelah diundi untuk menghadapi tim Israel.