FAJAR, MAKASSAR— Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berupaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia melalui berbagai inisiatif strategis yang inklusif dan berkelanjutan. Salah satu pentingnya pengelolaan keuangan yang cerdas dan pemanfaatan layanan jasa keuangan formal, seperti perbankan, koperasi, dan fintech.
Dalam rangka mencapai tujuan nasional pembangunan ekonomi inklusif sebagaimana tercantum dalam Asta Cita Pemerintah, OJK mengembangkan program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan). Program ini dirancang untuk menyasar seluruh lapisan masyarakat, dari kalangan pelajar, ibu rumah tangga, petani, pelaku UMKM hingga masyarakat pesisir. Tujuannya agar semakin memahami pentingnya perencanaan keuangan serta mampu memanfaatkan layanan keuangan formal sebagai sarana untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan ekonomi.
Kepala OJK Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), Moch Muchlasin, mengatakan bahwa literasi keuangan bukan hanya tentang pengetahuan, tetapi menyangkut perubahan perilaku dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara nyata. Pihaknya ingin mengajak masyarakat untuk tidak lagi menggantungkan diri pada praktik keuangan informal seperti rentenir.
“Melalui Gencarkan, kami mendorong pemahaman yang mendalam akan pentingnya mengelola uang dengan benar, menabung, berinvestasi secara aman, dan menggunakan jasa keuangan yang resmi,” ujar Muchlasin, saat ditemui dikantornya, Kamis, 24 April 2025.
Sebagai bagian dari TPAKD Sulsel, OJK juga berperan aktif dalam mendorong inklusi keuangan di tingkat lokal. TPAKD menjadi wadah strategis lintas sektoral yang melibatkan pemerintah daerah, lembaga jasa keuangan, serta pelaku usaha dan komunitas masyarakat dalam merancang solusi akses keuangan yang spesifik sesuai kebutuhan daerah.