Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Universitas Negeri Makassar, telah mempersiapkan lokasi untuk dipenuhi peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025. Keamanan ekstra dan anti joki bakal diperketat di pintu masuk.
DEWI SARTIKA MAHMUD
Makassar
UTBK tahun ini, bukan hanya kesiapan akademik yang diuji, namun keamanan dan integritas pun jadi fokus utama. Di pintu masuk gedung ICT Center Unhas misalnya, tahun ini dibuat dengan suasana tampak berbeda. Puluhan petugas keamanan disiapkan untuk berjaga, lengkap dengan alat deteksi logam dan scanner identitas.
Setiap peserta harus melewati tiga pos pemeriksaan: verifikasi kartu peserta, pencocokan wajah dengan data digital, dan pengecekan sidik jari. Tidak ada ruang untuk kompromi. Ruangan ujian pun dibuat sejuk, dan serba steril dari potensi kecurangan. Barisan komputer berjejer rapi di atas meja putih, masing-masing dipisahkan pembatas akrilik transparan.
Layar monitor sudah standby menampilkan sistem UTBK, sementara di sudut ruangan, kamera CCTV bergerak perlahan mengikuti setiap gerakan peserta.
“Kami tidak ingin hanya sekadar menyelenggarakan, tapi menjadikan UTBK ini sebagai contoh pelaksanaan ujian bersih dan profesional,” ujar Prof Muhammad Ruslin, Wakil Rektor I Unhas saat memantau di ruang monitoring.
Di lantai atas gedung, ruang kendali pusat menyajikan pemandangan seperti di film-film detektif. Layar-layar besar menampilkan rekaman langsung dari tiap ruang ujian. Petugas pengawas, sebagian berseragam, lainnya mengenakan headset, memantau setiap peserta dengan penuh konsentrasi. Ruangan tersebut sudah di sesuaikan dengan standar ergonomi. AC dijaga di suhu ideal, pencahayaan cukup, dan kursi tidak membuat pegal.
“Kalau ada yang mencurigakan, langsung ditandai dan diverifikasi. Kita tidak menunggu sampai ujian selesai,” ujarnya.
Sementara itu, suasana serupa juga tampak di Universitas Negeri Makassar (UNM). Di Gedung Phinisi, salah satu lokasi utama yang bakal menjadi tempat pelaksanaan UTBK. Di ruang ujian juga dirancang dengan pendekatan teknologi tinggi. Setiap perangkat komputer dicek setiap pagi oleh teknisi yang bakal standby sejak pukul 05.00 WITA.
“Tantangan terbesarnya adalah memastikan semuanya siap dan aman sebelum peserta datang,” ujar Koordinator Humas SNPMB PTN UNM, Faisal Najamuddin sambil menunjukkan sistem pemantauan digital real time yang mereka gunakan.
Langkah preventif lain yang diterapkan adalah simulasi menyeluruh sehari sebelum ujian dimulai. Dari sistem jaringan, pasokan listrik cadangan, hingga prosedur evakuasi darurat. Semuanya diuji coba dalam skenario realistis.
Untuk mencegah praktik joki yang kian canggih, panitia bekerja sama dengan penyedia teknologi verifikasi biometrik. Sejak registrasi awal, wajah dan sidik jari peserta telah diinput ke dalam sistem, dan akan dicocokkan kembali saat hari-H.
Tak cukup sampai di situ, setiap peserta juga akan diminta menandatangani pakta integritas. Dokumen ini, yang mereka tanda tangani di depan petugas, berisi janji untuk mengikuti ujian dengan jujur dan bertanggung jawab. “Ini soal nilai, bukan hanya nilai akademik, tapi nilai moral,” kata Faisal.
Faisal menyebutkan, sistem pengawasan tahun ini adalah yang paling lengkap sepanjang sejarah UTBK di UNM. “Kami belajar dari tahun-tahun sebelumnya, dan terus memperbaiki. Tahun ini, kami ingin hasilnya benar-benar mencerminkan kemampuan peserta, bukan hasil manipulasi,” ucapnya. Diketahui, pelaksanaan UTBK dijadwalkan berlangsung mulai 23 April hingga 3 Mei 2025. (*/ham)