“Kadang ada tetangga datang ke rumah minta tolong kirim uang atau bayarin tagihan. Saya bantu pakai BRImo. Jadi kita saling bantu, belajar bareng,” tambahnya dengan senyum.
Cerita serupa datang dari Ridwan, warga Dusun Jolle, Desa Congko. Ia adalah pelaku usaha kecil yang bergerak di bidang jual beli hasil pertanian. Ridwan mengatakan bahwa keberadaan BRImo menjadi game changer dalam pengelolaan usahanya.
“Dulu saya harus ke kota untuk setor uang atau pantau transaksi. Sekarang cukup pakai HP. Pembayaran dari pembeli bisa langsung masuk, saya juga bisa cek saldo kapan saja, kirim uang ke pemasok, bahkan bayar cicilan usaha. Semua dari aplikasi,” ungkap Ridwan.
Menurutnya, digitalisasi perbankan bukan hanya soal efisiensi, tapi juga meningkatkan kepercayaan antar mitra usaha. “Pembeli dari luar desa juga merasa nyaman karena semua transaksi tercatat dan bisa dicek. Ini bikin usaha saya lebih profesional,” ujarnya.
Selain BRImo, kehadiran Agen BRILink juga sangat dirasakan manfaatnya. Agen-agen ini umumnya adalah warga setempat yang dilatih dan diberi fasilitas oleh BRI untuk melayani transaksi perbankan seperti tarik tunai, setor tunai, pembayaran tagihan, hingga pembelian pulsa dan token listrik.
“Banyak warga yang belum punya akses atau belum paham soal aplikasi. Mereka biasanya datang ke Agen BRILink. Saya sendiri sering ke agen setelah jual hasil panen, untuk tarik tunai atau setor uang. Nggak perlu ke kantor cabang yang jauh,” ucapnya. (edo)
