English English Indonesian Indonesian
oleh

Ketua GPEI Sulselbar Minta Biaya Logistik Ditekan untuk Jaga Ekspor di Tengah Kenaikan Tarif AS

FAJAR, MAKASSAR — Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), Arief R Pabettingi, meminta pemerintah untuk menekan biaya logistik guna menjaga daya saing ekspor Indonesia. Permintaan ini disampaikan menyusul kebijakan kenaikan tarif impor oleh Amerika Serikat (AS) yang dikhawatirkan berdampak pada produk ekspor Indonesia.

Arief menjelaskan bahwa kenaikan tarif AS akan memberatkan eksportir, terutama di sektor-sektor yang menjadi sasaran kebijakan baru tersebut.

“Dengan adanya kenaikan tarif ini, margin keuntungan eksportir akan semakin tipis. Salah satu solusi agar ekspor tetap bergeliat adalah dengan menurunkan biaya logistik,” ujarnya.

Menurutnya, tingginya biaya logistik di Indonesia, termasuk biaya transportasi dan pelabuhan, menjadi salah satu faktor yang mengurangi daya saing produk lokal di pasar global. Ia mendorong pemerintah untuk melakukan efisiensi, baik melalui perbaikan infrastruktur maupun kebijakan yang mendukung kemudahan distribusi.

“Jika biaya logistik bisa ditekan, setidaknya eksportir masih punya ruang untuk bertahan meskipun tarif di negara tujuan naik,” tambah Arief.

GPEI Sulselbar juga mendorong pelaku usaha untuk terus meningkatkan kualitas produk dan mencari pasar alternatif guna mengurangi ketergantungan pada AS. Pemerintah diharapkan dapat memberikan insentif dan fasilitasi agar ekspor ke negara lain, seperti di kawasan Asia, Timur Tengah, dan Eropa, semakin terbuka.

Sektor ekspor Sulselbar, termasuk produk pertanian, perikanan, dan industri pengolahan, menjadi andalan bagi perekonomian regional. Dengan langkah antisipasi yang tepat, diharapkan geliat ekspor tetap terjaga meski di tengah tantangan perdagangan global. (sae)

News Feed