FAJAR, MAKASSAR– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar menegaskan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan di Sulsel tetap terjaga dengan pertumbuhan yang positif. Kepala OJK Sulselbar, Moch Muchlasin, mengatakan pencapaian ini didukung oleh kinerja intermediasi yang kontributif serta profil risiko yang tetap terkendali.
“Kami melihat bahwa sektor jasa keuangan di Sulawesi Selatan tetap stabil meskipun menghadapi dinamika perekonomian global dan domestik. Hal ini sejalan dengan tren nasional yang juga menunjukkan stabilitas di tengah berbagai tantangan,” ujar Muchlasin, Kamis, 20 Maret 2025.
Perbankan di Sulsel menunjukkan pertumbuhan positif pada awal tahun ini. Data per Januari 2025 mencatat total aset perbankan meningkat sebesar 5,59 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dengan nilai mencapai Rp200,37 triliun. Sementara itu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami pertumbuhan sebesar 6,21 persen (yoy) dengan total Rp134,73 triliun.
“Komposisi DPK masih didominasi oleh tabungan yang mencapai 59,76 persen dari total DPK. Ini menunjukkan bahwa masyarakat masih menaruh kepercayaan tinggi pada industri perbankan untuk menyimpan dana mereka,” ucapnya.
Di sisi lain, kredit yang disalurkan perbankan mengalami pertumbuhan sebesar 4,61 persen (yoy) dengan total Rp163,91 triliun. Mayoritas kredit yang tersalurkan masih didominasi oleh kredit produktif sebesar 53,98 persen, meskipun pertumbuhan tertinggi tercatat pada kredit konsumtif yang naik 9,73 persen.
“Jika dilihat berdasarkan sektor ekonomi, kredit yang tersalurkan paling banyak mengalir ke sektor perdagangan besar dan eceran dengan porsi 23,18 persen,” tambahnya.