FAJAR, MAKASSAR — Direktur ICRAF Indonesia Andree Ekadinata menjelaskan, Bappelitbangda telah bekerja sama dengan ICRAF Indonesia di bawah proyek Land4Lives sejak 2021. Rencana Induk dan Peta Jalan Pertumbuhan Ekonomi Hijau adalah salah satu buah dari kerja sama tersebut.
ICRAF, sebagai organisasi riset agroforestri yang telah aktif di Indonesia sejak 1996, menyumbangkan kecakapan saintifiknya serta mendampingi seluruh proses penyusunan rencana ini.
Secara keseluruhan, kata Andree, proses penyusunan rencana berpegang pada tiga prinsip, yaitu inklusif, integratif, dan informatif. Inklusif artinya melibatkan semua pemangku kepentingan dan menampung aspirasi dari semua kabupaten/kota di Sulsel, organisasi perempuan, dan masyarakat sipil melalui forum-forum, termasuk konsultasi publik.
“Rencana ini juga mempertimbangkan perbedaan kebutuhan gender dan kelompok masyarakat sebagai dasar perencanaan strategi, intervensi, kegiatan, hingga indikator keberhasilan,” ungkap Andree.
Lalu, aspek integratif artinya mengintegrasikan berbagai dokumen perencanaan di daerah. Sedangkan informatif artinya dokumen perencanaan disusun berdasarkan bukti-bukti ilmiah serta data-data yang sahih dan termutakhir.
Lanjut Andree, rencana ini mendukung visi misi pembangunan Sulawesi Selatan 2025 – 2045, yang menekankan kemandirian, kemajuan, dan keberlanjutan.
“Dengan mengadopsi pendekatan pertumbuhan ekonomi hijau, Sulsel dapat membangun ketahanan terhadap perubahan iklim, memulihkan produktivitas kakao dan padi melalui intensifikasi pertanian, serta memastikan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” pungkas Andree. (uca)