“Saya sering berbagi cerita dan tips pertanian di media sosial. Harapannya, makin banyak anak muda yang sadar kalau bertani itu keren dan bisa memberikan masa depan yang cerah,” ungkapnya dengan penuh antusias.
Ia juga berharap pemerintah lebih gencar memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan teknologi pertanian modern. Menurutnya, bimbingan dan akses informasi tentang teknik bercocok tanam yang lebih efisien sangat dibutuhkan agar produktivitas petani di desa semakin meningkat.
“Kalau ada lebih banyak pelatihan dan bimbingan tentang teknologi pertanian modern, saya yakin generasi muda akan lebih tertarik. Mereka akan melihat bahwa bertani itu bukan lagi pekerjaan yang berat dan kuno, tetapi bisa dilakukan dengan cara yang lebih canggih dan menguntungkan,” tambahnya.
Meski menghadapi berbagai tantangan, sebagai petani milenial, Asniar tetap optimis bahwa sektor pertanian didukung dengan ketersediaan pupuk subsidi dari Pupuk Indonesia, bisa menjadi sektor yang menjanjikan bagi generasi muda. Ia percaya bahwa dengan inovasi dan adaptasi terhadap perubahan, para petani milenial bisa mengelola pertanian dengan cara yang lebih modern dan efisien.
Senang Gunakan iPubers
Untuk semakin memudahkan petani mendapatkan pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia telah meluncurkan iPubers. Petani sudah menggunakan aplikasi tersebut.
Di Desa Jipang, Kecamatan Bontonompo Selatan, Kabupaten Gowa, tangan Mustari Dg Sila (66), menunjukkan aplikasi iPubers di ponselnya. Sembari menjelaskan, iPubers adalah aplikasi untuk memudahkan petani menebus pupuk subsidi.
