FAJAR, MAKASSAR – Sepanjang Januari hingga Desember 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) telah menangani sebanyak 480 layanan konsumen. Layanan tersebut terdiri dari 205 penerimaan informasi, 151 pemberian informasi, dan 124 layanan pengaduan yang berasal dari berbagai sektor jasa keuangan.
Kepala OJK Sulselbar, Darwisman, mengungkapkan bahwa dari total layanan konsumen tersebut, sektor perbankan mendominasi dengan 315 layanan, diikuti oleh perusahaan pembiayaan (126 layanan), Non LJK (15 layanan), asuransi (11 layanan), fintech (9 layanan), dana pensiun (2 layanan), pasar modal (1 layanan), dan pergadaian (1 layanan).
“Sebagian besar layanan konsumen yang kami terima memang masih didominasi oleh sektor perbankan dan pembiayaan. Ini menunjukkan bahwa masyarakat masih sangat membutuhkan informasi dan pendampingan terkait layanan jasa keuangan,” ujar Darwisman, Kamis, 13 Februari 2025.
Selain layanan konsumen, OJK Sulselbar juga menangani layanan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Sepanjang tahun 2024, terdapat 9.374 layanan SLIK yang diajukan masyarakat.
SLIK merupakan layanan yang memungkinkan masyarakat mengakses riwayat kreditnya atau dikenal sebagai Informasi Debitur (iDeb). Data ini sering digunakan sebagai pertimbangan lembaga keuangan dalam memberikan kredit atau pinjaman.
Menurut Darwisman, jumlah layanan SLIK yang tinggi menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap pentingnya rekam jejak kredit semakin meningkat. Ia juga menegaskan bahwa OJK terus berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi masyarakat dalam mengakses informasi dan pengaduan terkait jasa keuangan.
